Cari
Surat Izin Siswa PSHT adalah surat yang dikeluarkan oleh Perguruan Silat PSHT untuk memberikan izin kepada siswa-siswinya yang ingin mengikuti kegiatan di luar sekolah atau organisasi lain. Surat ini biasanya dibutuhkan sebagai bukti untuk memperoleh izin dari sekolah atau institusi yang bersangkutan.
PT Pencak Silat PSHT
Jl. Pahlawan Kemerdekaan No. 45
Surabaya, Jawa Timur
Kepada,
Yth. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Surabaya
Jl. Raya Darmo No. 55
Surabaya, Jawa Timur
Surabaya, 10 Mei 2022
Perihal: Permohonan Izin Siswa PSHT
Dengan hormat,
Kami, para siswa anggota Pencak Silat PSHT SMA Negeri 1 Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Andi Pratama
2. Siti Rahma
3. Ahmad Hidayat
Dalam rangka menghadiri turnamen pencak silat tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 20-25 Mei 2022 di Yogyakarta, kami dengan ini mengajukan permohonan izin kepada pihak sekolah untuk tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar selama tanggal tersebut.
Kami memahami pentingnya kegiatan pembelajaran di sekolah dan berkomitmen untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh guru selama absen kami. Kami juga akan mengikuti pelajaran pengganti sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah.
Dalam kesempatan ini, kami juga menjamin akan tetap menjaga nama baik sekolah dan PSHT dengan tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan dan norma yang berlaku.
Demikianlah surat permohonan ijin ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pengertiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Para siswa anggota PSHT SMA Negeri 1 Surabaya
1. Andi Pratama
2. Siti Rahma
3. Ahmad Hidayat
Dalam membuat Surat Izin Siswa PSHT, hal yang perlu diperhatikan adalah kejelasan identitas siswa, alasan permohonan izin yang jelas dan memenuhi syarat, serta mengikuti format yang telah ditentukan oleh pihak sekolah atau organisasi.
Dalam membuat surat izin siswa PSHT, ada beberapa hal yang harus dihindari. Pertama, menghindari penggunaan bahasa yang tidak sopan atau tidak sesuai aturan. Kedua, menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menyinggung atau menyakiti perasaan pihak yang menerima surat. Ketiga, menghindari penggunaan bahasa yang ambigu atau tidak jelas, sehingga informasi yang ingin disampaikan tidak dimengerti dengan baik.