Cari
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) adalah dokumen yang menyatakan asal barang yang akan diekspor, biasanya dikeluarkan oleh pihak berwenang di negara asal. SKAB penting karena digunakan sebagai bukti bahwa barang yang diekspor memenuhi persyaratan standar internasional dan bebas dari pelanggaran hukum.
[Hubungi Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
[Tanggal]
Kepada Yth.,
[Instansi Tujuan]
[Alamat Instansi]
[No. Surat]
Dengan hormat,
Bersama surat ini, kami bermaksud untuk memberikan keterangan tentang asal barang yang akan kami jual kepada [Nama Perusahaan Anda].
Nama Perusahaan: [Nama Perusahaan Anda]
Alamat Perusahaan: [Alamat Perusahaan Anda]
NPWP: [Nomor NPWP Perusahaan Anda]
Nama Barang: [Nama barang yang akan dijual]
Jenis Barang: [Jenis barang yang akan dijual]
Jumlah Barang: [Jumlah barang yang akan dijual]
Harga Barang: [Harga satu unit barang atau total nilai barang]
Kami dengan ini menyatakan bahwa barang yang akan kami jual kepada [Nama Perusahaan Anda] adalah produk asli, bukan barang palsu dan tidak melanggar hukum serta segala peraturan yang berlaku di Indonesia. Barang tersebut kami peroleh langsung dari pemasok resmi yang telah bekerja sama dengan perusahaan kami.
Kami juga siap menyediakan bukti-bukti pendukung, seperti faktur pembelian dan surat-surat lainnya yang diperlukan untuk memastikan asal barang yang kami tawarkan adalah benar dan sah.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan Anda]
[Tanda Tangan]
[Nama dan Jabatan Penandatangan]
Dalam membuat Surat Keterangan Asal Barang, Anda harus memperhatikan bahwa dokumen tersebut harus mengindikasikan negara asal barang yang jelas, mencantumkan rincian tentang barang yang diekspor, serta harus valid dan ditandatangani oleh pihak berwenang.
Dalam membuat Surat Keterangan Asal Barang, sebaiknya dihindari penggunaan bahasa yang tidak jelas atau ambigu, agar informasi yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh pihak yang menerima. Juga perlu dihindari penggunaan frasa atau kalimat yang berlebihan atau terlalu panjang, agar surat tersebut tidak terlalu rumit atau membingungkan bagi penerima.