Cari

Contoh Surat Keterlambatan Pengiriman Barang

Contoh Surat Keterlambatan Pengiriman Barang

Surat Keterlambatan Pengiriman Barang adalah surat yang dikirimkan oleh pihak pengirim kepada pihak penerima untuk memberitahukan bahwa pengiriman barang mengalami keterlambatan dari jadwal yang seharusnya.

Contoh Surat

[Alamat Pengirim]
[Tanggal]

[Alamat Penerima]

Perihal: Keterlambatan Pengiriman Barang
Nomor: [Nomor Surat]

Yang terhormat,

Dengan hormat,
Melalui surat ini, kami ingin memberitahukan bahwa terdapat keterlambatan dalam pengiriman barang yang telah Anda pesan.

Kami memahami betapa pentingnya waktu dan efisiensi dalam menjalankan transaksi bisnis. Namun, karena beberapa kendala yang tidak terduga dalam proses pengiriman, kami mengalami keterlambatan yang tidak kami duga sebelumnya.

Kami sedang bekerja keras untuk memastikan bahwa barang yang Anda pesan segera dikirimkan dan tiba ke tempat tujuan dengan secepat mungkin. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami akibat keterlambatan ini.

Kami akan terus memantau dan memberi informasi terbaru seputar pengiriman barang kepada Anda. Harapannya, Anda tetap dapat bersabar dan memahami situasi yang kami alami saat ini.

Apabila ada pertanyaan lebih lanjut atau klarifikasi yang dibutuhkan, kami tersedia untuk membantu Anda. Silakan menghubungi kami melalui nomor telepon [Nomor Telepon] atau melalui email di [Alamat Email].

Sekali lagi, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan berharap agar kerjasama dan pengertian dari pihak Anda dapat tetap terjalin.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat kami,

[Nama Pengirim]
[Jabatan di Perusahaan]

Harus diperhatikan

Dalam membuat surat keterlambatan pengiriman barang, perhatikanlah informasi yang jelas mengenai identitas pengirim dan penerima, tanggal pengiriman, alasan keterlambatan, serta upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Harus dihindari

Dalam membuat Surat Keterlambatan Pengiriman Barang, hindari penggunaan kalimat yang tidak jelas, informasi yang tidak relevan, dan penjelasan yang terlalu panjang, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dengan baik dan efektif.

Instansi terkait

  1. Kantor Pos Indonesia
  2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
  3. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
  4. Otoritas Jasa Keuangan
  5. Kementerian Perhubungan