Cari
Surat Lamaran Kerja Model Gabungan adalah jenis surat lamaran kerja yang menggabungkan antara format surat lamaran langsung dan surat lamaran lewat email.
Jl. Sejahtera No. 123
Jakarta 12345
Tanggal : 1 Januari 2022
Kepada Yth,
Dewan Direksi PT ABCD
Jl. Raya Maju Mundur No. 456
Jakarta 67890
Perihal: Lamaran Pekerjaan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya informasi lowongan pekerjaan di PT ABCD yang saya peroleh dari situs resmi perusahaan, dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran kerja untuk posisi yang tersedia.
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Amanda Dewi
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 12 Mei 1995
Alamat: Jl. Sejahtera No. 123, Jakarta 12345
Pendidikan Terakhir: S1 Teknik Informatika, Universitas XYZ
No. Telepon: 08123456789
Email: amandadewi@gmail.com
Saya memiliki pengalaman kerja selama dua tahun di bidang pengembangan perangkat lunak, yang saya peroleh selama bekerja di PT XYZ. Selain itu, saya juga memiliki kemampuan dalam menguasai berbagai bahasa pemrograman dan platform pengembangan yang dibutuhkan untuk posisi yang saya lamar.
Saya memiliki motivasi tinggi, kemampuan berkomunikasi yang baik, dan mampu bekerja secara tim. Saya percaya bahwa kualifikasi dan pengalaman yang saya miliki akan menjadi nilai tambah bagi PT ABCD.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai riwayat kerja dan kualifikasi saya, saya sertakan bersama surat ini daftar riwayat hidup dan fotokopi dokumen pendukung.
Demikianlah lamaran kerja ini saya sampaikan. Saya sangat berharap dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti tahap seleksi lebih lanjut.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Amanda Dewi
Dalam membuat Surat Lamaran Kerja Model Gabungan, penting untuk mempertimbangkan format yang jelas dan teratur, mencakup semua informasi yang relevan tentang pengalaman kerja dan kualifikasi serta menyampaikan niat yang kuat dan motivasi untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Dalam membuat Surat Lamaran Kerja Model Gabungan, ada beberapa hal yang harus dihindari, seperti penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu informal, informasi yang tidak relevan atau berlebihan, serta penggunaan frasa klise yang tidak menjelaskan keunikan dan keunggulan pribadi.
