Cari
Surat Nikah Kristen adalah dokumen penting yang dikeluarkan oleh Gereja Kristen kepada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan secara agama Kristen.
[Alamat Pengirim]
[Selasa, 15 September 2022]
Kepada,
Pembantu Pendaftaran Nikah
Kantor Urusan Agama (KUA)
Kota [Nama Kota]
Perihal: Permohonan Pendaftaran Pernikahan Kristen
Dengan hormat,
Dengan ini, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Lengkap Pengantin Pria: [Nama Lengkap Pengantin Pria]
No. KTP: [Nomor KTP Pengantin Pria]
Agama: Kristen
Tempat, Tanggal Lahir: [Tempat, Tanggal Lahir Pengantin Pria]
2. Nama Lengkap Pengantin Wanita: [Nama Lengkap Pengantin Wanita]
No. KTP: [Nomor KTP Pengantin Wanita]
Agama: Kristen
Tempat, Tanggal Lahir: [Tempat, Tanggal Lahir Pengantin Wanita]
Dengan ini mengajukan permohonan pendaftaran pernikahan kami sesuai dengan agama Kristen. Kami telah menjalani persiapan dan pelaksanaan perkawinan secara adat Kristen dengan persetujuan kedua keluarga.
Berikut ini kami lampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses pendaftaran pernikahan:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengantin Pria
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengantin Wanita
3. Surat Keterangan Lahir dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
4. Foto pasangan pengantin (2 lembar, ukuran 4x6)
Demikianlah surat permohonan pendaftaran pernikahan Kristen ini kami sampaikan. Kami siap memberikan data atau dokumen tambahan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses ini.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Lengkap Pengantin Pria] [Nama Lengkap Pengantin Wanita]
Dalam membuat Surat Nikah Kristen, hal yang perlu diperhatikan adalah mengikuti prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh gereja atau lembaga Kristen yang bersangkutan serta memastikan kelengkapan dokumen yang diperlukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, surat baptis, dan surat izin dari orang tua jika perlu.
Dalam membuat Surat Nikah Kristen, ada beberapa hal yang harus dihindari, seperti menyalahgunakan isi dan tujuan surat untuk kepentingan pribadi, mencantumkan data yang tidak akurat atau tidak valid, serta tidak memperhatikan aturan dan tata cara yang telah ditentukan oleh gereja atau institusi yang bersangkutan.