Cari

Contoh Surat Pernyataan Kehilangan Barang

Contoh Surat Pernyataan Kehilangan Barang

Surat Pernyataan Kehilangan Barang adalah dokumen resmi yang digunakan untuk melaporkan kehilangan suatu barang kepada pihak berwenang. Surat ini berisi informasi tentang barang yang hilang, termasuk deskripsi barang, kronologi kehilangan, serta identitas si pelapor.

Contoh Surat

[Nama dan Alamat Pengirim]
[Tanggal]

Kepada,
[Yang Bertanggung Jawab]

Perihal: Pernyataan Kehilangan Barang

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: [Nama Lengkap]
Alamat: [Alamat Lengkap]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon]

Dengan surat ini, saya ingin menyampaikan pernyataan bahwa saya telah kehilangan barang bernama:

Jenis Barang: [Jenis Barang]
Merk: [Merk Barang]
Nomor Seri: [Nomor Seri Barang]
Warna: [Warna Barang]
Tanggal Kehilangan: [Tanggal Kehilangan]
Tempat Kehilangan: [Tempat Kehilangan]

Saya telah berupaya mencari dan menemukan barang tersebut namun tidak membuahkan hasil. Saya juga telah menghubungi pihak yang berwenang terkait, namun sampai saat ini belum ada kabar mengenai keberadaan barang saya.

Barang tersebut sangat berharga bagi saya baik secara material maupun sentimental. Oleh karena itu, dengan surat ini saya mengajukan permohonan kepada pihak yang berwenang untuk membantu mencari atau menemukan barang saya yang hilang.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan sebaik-baiknya pengetahuan saya. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap]

Harus diperhatikan

Dalam membuat Surat Pernyataan Kehilangan Barang, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah menggambarkan barang yang hilang dengan jelas, mencantumkan tanggal dan tempat kejadian kehilangan, serta menyertakan bukti-bukti pendukung seperti laporan polisi atau tanda terima.

Harus dihindari

Dalam membuat Surat Pernyataan Kehilangan Barang, perlu dihindari penggunaan bahasa yang ambigu atau tidak jelas, serta penting untuk menghindari penyajian informasi yang tidak akurat atau menyebabkan kebingungan bagi pihak yang akan menerima surat tersebut.

Instansi terkait

  1. Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
  2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
  3. Kantor Pos Indonesia
  4. Perusahaan Asuransi
  5. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)