Cari

Contoh Surat Undangan Tabligh Akbar

Contoh Surat Undangan Tabligh Akbar

Surat Undangan Tabligh Akbar adalah sebuah surat resmi yang berfungsi untuk mengundang masyarakat luas dalam sebuah acara dakwah besar yang diadakan oleh kelompok tabligh atau cendekiawan Muslim. Surat ini biasanya berisikan informasi tentang waktu, tempat, dan tema acara serta nama-nama pemateri yang akan hadir dalam rangkaian acara tersebut.

Contoh Surat

[Surat Kop]

[Kota], [Tanggal]

Kepada,
Yth. Bapak/Ibu/Saudara(i),

Dalam rangka mempererat silaturahmi dan meningkatkan keimanan umat Islam, kami dengan ini mengundang Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk hadir dalam acara "Tabligh Akbar" yang akan diselenggarakan dengan rincian sebagai berikut:

Hari, tanggal : [Hari], [Tanggal]
Waktu : Pukul [Jam] - Selesai
Tempat : [Lokasi]
Pemateri : [Nama Pemateri]
Tema : [Tema Tabligh Akbar]

Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk dapat mendapatkan manfaat spiritual dan ilmu pengetahuan dari acara ini. Mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara(i) bisa memberikan konfirmasi kehadiran paling lambat [Tanggal Konfirmasi] dengan menghubungi kami pada kontak yang tertera di bawah ini.

Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara(i), kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Panitia Tabligh Akbar]
[Nama Kontak]
[No. HP Kontak]
[Email Kontak]

Harus diperhatikan

Dalam membuat surat undangan Tabligh Akbar, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah format penulisan yang jelas dan rapi, mencantumkan informasi yang lengkap seperti tanggal, waktu, dan tempat, serta menjelaskan tujuan dan agenda acara dengan jelas agar para undangan dapat mempersiapkan diri dengan baik.

Harus dihindari

Dalam membuat Surat Undangan Tabligh Akbar, kita harus menghindari penggunaan bahasa yang tidak sopan atau tidak sesuai dengan etika formal. Selain itu, kita juga harus menghindari adanya kesalahan dalam penulisan waktu, tempat, dan tanggal acara yang dapat mengakibatkan kebingungan bagi para undangan. Terakhir, kita juga perlu menghindari adanya informasi yang tidak relevan dan tidak perlu dalam surat undangan tersebut untuk menjaga kesederhanaan dan kejelasan isi surat.

Instansi terkait

  1. Kementerian Agama
  2. Kepolisian Negara Republik Indonesia
  3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
  4. Pemerintah Daerah (setiap daerah)
  5. Pengurus Masjid/Musala